Alasan membeli buku ini:
Tulisanku barusan romance banget gak, sih? Halah!
Setelah aku mulai baca dan buka halaman awal buku ini, aku menemukan sebait kalimat menohok: dari... oleh... dan untuk WANITA.
Sole Mate pertama kali digagas oleh Mia Haryono & Grahita Primasari—keduanya adalah penggiat tulisan fiksi di working-paper.com. Buku ini memuat 20 cerpen, 6 puisi—oleh Tia Setiawati, dan 2 artikel tentang sepatu. Masing-masing cerpen diselingi oleh kutipan kece karya Fatima Alkaff dan foto-foto beragam bentuk sepatu. Dan, ya, semuanya mempunyai benang merah yang sama, yaitu sepatu. Ada Wedges, High Heels, Stiletto, Pump shoes, Loafer, Sneakers, Flat shoes, dan... tunggu! Kok aku jadi hafal gini ya nama-nama sepatunya? *sigh*
Cerpen pertama dibuka oleh Kiki Raihan dengan judul Loak. Bercerita tentang sekian pasang sepatu yang udah masuk ke toko loak, namun masih menyimpan cerita para tuannya terdahulu.
- Beberapa penulisnya, aku kenal baik... di twitter;
- Pengin cari tahu hal-hal tentang sepatu. Tujuan jangka panjang: biar kelak, pas gebetan(atau istri)ku ultah, aku bisa hadiahi dia sepatu yang tepat—setelah baca buku ini;
- Enggak sengaja kebaca tweet-nya kak Mia, yang bunyinya: "Dengan 40rb, bisa dapat 20 wanita." Murah banget, kan? Aaaaa!
Tulisanku barusan romance banget gak, sih? Halah!
Setelah aku mulai baca dan buka halaman awal buku ini, aku menemukan sebait kalimat menohok: dari... oleh... dan untuk WANITA.
J-j-jadi... sebagai lelaki sejati, aku gak boleh baca buku ini, dong? Oke! Fine!
*BATALIN REVIEW*
*Penonton kecewa*
*Akhirnya, review dilanjutin*
*Penonton kecewa*
*Akhirnya, review dilanjutin*
Sole Mate pertama kali digagas oleh Mia Haryono & Grahita Primasari—keduanya adalah penggiat tulisan fiksi di working-paper.com. Buku ini memuat 20 cerpen, 6 puisi—oleh Tia Setiawati, dan 2 artikel tentang sepatu. Masing-masing cerpen diselingi oleh kutipan kece karya Fatima Alkaff dan foto-foto beragam bentuk sepatu. Dan, ya, semuanya mempunyai benang merah yang sama, yaitu sepatu. Ada Wedges, High Heels, Stiletto, Pump shoes, Loafer, Sneakers, Flat shoes, dan... tunggu! Kok aku jadi hafal gini ya nama-nama sepatunya? *sigh*
Setiap
sepatu dan setiap langkah punya kisah jatuh bangunnya sendiri. Mereka (baca: sepatu)
adalah rekaman jejak langkah kita. Kira-kira, itulah pesan yang
ingin disampaikan para penulisnya.
Cerpen pertama dibuka oleh Kiki Raihan dengan judul Loak. Bercerita tentang sekian pasang sepatu yang udah masuk ke toko loak, namun masih menyimpan cerita para tuannya terdahulu.
Ada juga cerpen berjudul Cadangan, yang ditulis oleh Okke 'Sepatumerah. Tentang keluhan sepatu yang jadi cadangan karena kalah cantik dari sepatu lain yang dimiliki tuannya.
Juga ada cerita unik tentang rahasia lain di balik dongeng Cinderella. Cerpen berjudul Bukan Sepatu Kaca yang ditulis oleh Connie Wong.
Grahita Primasari juga nulis cerita lain (semcam sekuel) dari salah satu tulisan di Trave(love)ing, judulnya Sepatu Teplek Merah Muda.
Cerita Sepatu Usang karya Ch. Evaliana jadi salah satu cerpen favoritku karena setting yang dipakai gak biasa. Setting tempatnya masih serumpun dengan tempatku kerja sekarang, btw.
Aku Sayang Ka(ki)mu karya Diar Trihastuti juga jadi favorit karena aku suka analogi ceritanya.
Sepatu Merah Anna yang ditulis Mia Haryono juga gak kalah keren, horor!
Aku Sayang Ka(ki)mu karya Diar Trihastuti juga jadi favorit karena aku suka analogi ceritanya.
Sepatu Merah Anna yang ditulis Mia Haryono juga gak kalah keren, horor!
Ada juga cerpen berjudul Mengejar Fajar yang ditulis oleh Fani Novaria, tentang kehidupan sosial kelas menengah ke bawah.
Sepasang Sepatu yang Hilang karya Yessy Muchtar bisa dibilang cerpen favoritku juga. Tulisan singkat, dengan twist keparat!
Tentang Damar oleh Stephany Josephine, bikin aku senyum-senyum. Curhatan orang LDR memang selalu seru untuk dibaca.
Terus...
Ah, panjang nih kalo aku jabarin cerpennya satu persatu. Mending langsung beli aja deh kalo penasaran. Lelaki sejati kayak aku aja suka sama bukunya, apalagi kamu duhai masa depanku? *menatap dalam mata Pevita Pearce*
Akhir kata... "Dengan 40rb, bisa dapat 20 wanita." Murah banget, kan?
Sepasang Sepatu yang Hilang karya Yessy Muchtar bisa dibilang cerpen favoritku juga. Tulisan singkat, dengan twist keparat!
Tentang Damar oleh Stephany Josephine, bikin aku senyum-senyum. Curhatan orang LDR memang selalu seru untuk dibaca.
Terus...
Ah, panjang nih kalo aku jabarin cerpennya satu persatu. Mending langsung beli aja deh kalo penasaran. Lelaki sejati kayak aku aja suka sama bukunya, apalagi kamu duhai masa depanku? *menatap dalam mata Pevita Pearce*
Akhir kata... "Dengan 40rb, bisa dapat 20 wanita." Murah banget, kan?
2 Komentar
whuuuuaaa bukunya pasti keren banget tuh! Terima kasih reviewnya, kakaaaaa :D
BalasHapusAaaak! Dikomen sama penulisnya. Aaaak!
HapusSilakan berkomentar. Lihat apa yang akan terjadi!